13 Macam Bahan Kosmetik yang Harus Dihindari

13 Macam Bahan Kosmetik yang Harus Dihindari



PERHATIKAN bagian ingredients atau bahan-bahan produk kosmetik yang hendak Anda beli.
Karena alih-alih menjadi cantik, Anda justru “menanam saham” zat kimia berbahaya di dalam tubuh bila ternyata kosmetik yang Anda gunakan mengandung campuran kimia seperti yang diungkap laman Shape.

Methyl cellosolve atau methoxyethanol atau glycol monomethyl ether

Biasa ditemukan pada: produk antipenuaan, pelembap wajah dan serum.
Kontroversial, karena: zatnya yang tidak berwarna biasa digunakan untuk wewangian dan untuk melembutkan campuran air dan krim. Zat ini bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Pada tes hewan, kandungan racunnya bisa menyebabkan kerusakan serius pada paru-paru dan ginjal.

Formaldehyde

Biasa ditemukan pada: cat kuku dan pewarna rambut.
Kontroversial, karena: kandungan pengawetnya bisa memicu gangguan kesehatan kulit seperti warna kemerahan, sakit, atau radang. Pada tes hewan, kandungan racunnya bisa menyebabkan kanker dan leukemia.

Lead acetate

Biasa ditemukan pada: pewarna rambut dan lipstik warna merah.
Kontroversial, karena: ingat kejadian anak-anak yang keracunan timbal pada cat mainan? Ini zat yang sama yang akan memicu kerusakan otak dan saraf. Penggunaan dalam level rendah namun berkepanjangan, juga bisa menjadi racun.

Phthalates atau dibutyl phthalate (DBT) atau “fragrance”

Biasa ditemukan pada: cat kuku, deodoran, parfum, sampo, gel rambut, losion dan lain-lain.
Kontroversial, karena: selain sebagai wewangian, zat ini juga bermanfaat sebagai pestisida. Zat ini bisa meninggikan risiko seseorang terkena kanker payudara atau tumor, dan gangguan kesuburan pada tes hewan.

Octinoxate

Biasa ditemukan pada: produk-produk tabir surya dan juga alas bedak atau foundation.
Kontroversial, karena: filter UV berbahan dasar petroleum bisa menyebabkan gangguan serius pada hormon. Selain itu juga bisa menyebabkan gangguan pada tiroid dan sinyal otak.

Petroleum distillates

Biasa ditemukan pada: maskara
Kontroversial, karena: kandungan petroleum, yang biasa ada di perminyakan, mengapa harus ada di maskara Anda yang digunakan begitu dekat dengan mata? Ini bisa memicu kanker dan gangguan kulit.

Hydroquinone

Biasa ditemukan pada: pemutih kulit dan tabir surya.
Kontroversial, karena: kemampuannya memperlambat produksi melanin yang mencegah tanda-tanda penuaan, berbarengan dengan kemampuannya menimbulkan kanker. Minimal alergi pada kulit atau iritasi pernapasan.

Methylisothiazolinone dan methylchloroisothiazolinone

Biasa ditemukan pada: sampo, kondisioner, sabun, losion, krim cukur, dan obat perontok bulu.
Kontroversial, karena: kandungan zat pengawet bisa memicu iritasi dan alergi. Pada tes hewan bahkan bisa menyebabkan gangguan pada sistem otak.

DMDM Hydantoin dan bronopol (2-Bromo-2-nitropropane-1,3-diol)

Biasa ditemukan pad: masker wajah, krim tanning, losion tubuh, cairan pembersih wajah, gel mandi, losion styling, dan sabun cuci muka.
Kontroversial, karena: kandungan pengawetnya bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Juga bisa meracuni paru-paru, hati, dan perut.

Butylated hydroxyanisole (BHA)

Biasa ditemukan pada: lipstik, pelembap, krim cukur, wewangian dan krim antipenuaan dini.
Kontroversial, karena: dipakai sebagai pengawet yang bisa menyebabkan hilangnya pigmen alami (pada kulit, rambut, hingga retina mata), kanker perut dan meningkatkan gangguan tiroid.

Oxybenzone

Biasa ditemukan pada: tabir surya.
Kontroversial, karena: bisa mengganggu sistem reproduksi, selain menyebabkan sensitivitas berlebih serta iritasi dan juga ketidakseimbangan hormon.

Parabens (propyl, isopropyl, butyl, dan isobutylparabens)

Biasa ditemukan pada: sampo, kondisioner, kosmetika, losion, dan berbagai produk perawatan.
Kontroversial, karena: bisa memicu kanker payudara.

Quaternium-15

Biasa ditemukan pada: alas bedak, perona mata, bedak, sabun cair, kondisioner, dan sampo.
Kontroversial, karena: kandungan pengawetnya bisa menyebabkan iritasi pada mata dan kulit dengan level bahaya hampir sama dengan produk yang mengandung formaldehyde.

(wida/adm)



0 komentar