Mengapa Suami Hanya Bisa Dua Menit?

Mengapa Suami Hanya Bisa Dua Menit?
Disfungsi ereksi yang dapat menimbulkan stres/ilustrasi 

Saya seorang suami usia 44 tahun dengan 3 anak. Istri saya 39 tahun. Sejak 6 bulan ini saya tak dapat melakukan hubungan intim dengan istri karena ereksi hanya berlangsung singkat (kl 2 menit) lalu lemas lagi. Saya sudah berobat tradisional maupun medis, tapi belum juga dapat teratasi, sampai saya bosan berobat. Saya stres dan takut istri saya menyeleweng. Apakah penyakit ini karena waktu muda saya sering 'menyimpang'? Tolong, Dok, bantu saya agar bisa normal kembali. Terima kasih atas bantuan Dokter. 

SK, Jakarta 



Jawab: 

Keadaan yang Bapak alami dalam istilah kedokteran disebut Disfungsi Ereksi (DE), yaitu suatu ketidakmampuan untuk ereksi dan atau mempertahankannya bagi suatu hubungan suami istri yang saling memuaskan. Masalah ini bagi pria sering kali merupakan problem yang mengganggu karena menyangkut simbol kejantanannya. Bapak tidak perlu risau karena problem ini diderita oleh kl 40 persen pria berusia di atas 40 tahun. Jadi Bapak tidak sendiri. 

Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan organis, yang disebabkan oleh penyakit-penyakit fisik seperti Diabetes Mellitus, gangguan keseimbangan hormon, kelainan syaraf, oleh pengaruh obat-obat tertentu. 

Dan dapat pula karena faktor psikis yaitu kecemasan baik dalam pekerjaan, konflik yaitu kecemasan baik dalam pekerjaan, konflik keluarga dan lain-lain. Nah, Bapak mungkin dapat menelusuri kira-kira yang mana penyebabnya pada Bapak. 

Adapun pertanyaan mengenai pengaruh dari penyelewengan yang sering Bapak lakukan waktu muda, hal ini bisa saja terjadi oleh karena perasaan bersalah pada diri Bapak, yang hal ini menimbulkan konflik batin dan manifestasinya bisa dirasakan sekarang. 

Akan tetapi yang perlu menjadi perhatian Bapak adalah jangan meratapi hal-hal yang sudah lalu. Saya yakin Bapak sudah menyesali penyelewengan itu dan berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulangi lagi. 

Menurut saya adalah penting bagi Bapak untuk membicarakan problem DE ini dengan istri secara terbuka dan meminta kepada istri untuk membantu. Karena menurut pengalaman saya dalam menangani kasus DE, bahwa kerjasama yang baik antara pasien dan dokter dengan melibatkan pasangannya, memberi keberhasilan pengobatan lebih besar. Oleh karena itu dari sejak semula ajaklah istri untuk membantu Bapak mengatasi masalah ini. 

Pada saat ini lebih dari 95% kasus DE dapat diobati dengan berbagai metode, mulai obat oral (sildenafil, phentolamin dll), obat injeksi (Androskat, Caverject), obat oles, vakum, sampai operasi. Untuk memilih yang terbaik bagi Bapak tentunya membutuhkan pemeriksaan dan analisis yang cermat oleh dokter yang memang ahli dalam menangani problem ini.

Sebagai kesimpulan, saya anjurkan kepada Bapak: 
1. Tanamkan tekad dalam diri Bapak untuk berobat agar sembuh seperti sediakala, demi kebahagiaan rumah tangga. 

2. Libatkan istri dalam keputusan berobat ini sejak awal mulai memilih tempat berobat, memilih metode dan memberikan spirit agara berobat teratur. 

3. Hilangkan rasa cemas yang berlebihan yang mungkin Bapak alami akibat pengalaman masa lalu, maupun penderitaan akibat DE itu sendiri. 

4. Menjaga keseimbangan gizi, berolahraga ringan secara teratur dan cukup istirahat. 

5. Jangan mencoba metode terapi yang tidak jelas hasilnya bahkan yang tidak melalu analisis medis dan tidak dilakukan penelitian secara ilmiah. 

Demikianlah. akhirnya saya sampaikan selamat mencoba dan mudah-mudahan Bapak dapat terbebas dari masalah ini. Salam. 

Redaktur : Endah Hapsari
Sumber : Rubrik Konsultasi(republika.co.id)

0 komentar