Petani Mlatiharjo, Kabupaten Demak, sejak tahun 2003 mengembangkan padi varietas baru, di antaranya beras khusus untuk nasi goreng.
Lurah Mlatiharjo Hery Sugiartono saat ditemui di sela acara "workshop dan FGD Mengembangkan Kisah Sukses Penguatan Sistem Inovasi" di Semarang, Selasa (17/1/ 2012), mengatakan, pengembangan beras khusus nasi goreng tersebut karena untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Tidak hanya beras khusus nasi goreng, tambah Hery, petani juga akan mengembangkan beras untuk kebutuhan rumah makan dan restoran elit.
"Kalau restoran Jepang biasanya membutuhkan beras yang seperti ketan, beda kebutuhan untuk beras yang dibuat untuk nasi goreng," katanya.
Hasil pengembangan padi varietas baru, saat ini sudah ada delapan varietas dan tahun ini akan dilakukan uji multilokasi sebagai syarat pelepasan varietas.
"Nama varietasnya Galur Harapan 1 sampai 8. Jadi ada delapan varietas yang diuji. Untuk dapat menjadi varietas baru harus diuji di antaranya bibit padi harus ditanam di delapan lokasi dalam dua kali musim tanam," katanya.
Setelah melalui uji multilokasi dan dinyatakan lolos, lanjut Hery, baru diajukan ke Kementerian Pertanian untuk pengajuan nama varietas yang nantinya juga akan melalui sidang komisi pelepasan varietas.
Keunggulan dari padi varietas yang baru di antaranya aromatik (saat ini baru beraroma pandan dan akan dikembangkan aroma melati), produktivitas tinggi, dan tahan terhadap serangan hama.
Saat ini, petani di daerah Mlatiharjo sudah berhasil mengembangkan padi dengan varietas baru dengan luas tanam sekitar 10 hektar.
Hery yang juga merupakan Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Demak ini mengaku meskipun belum melewati uji pelepasan varietas, saat ini dari delapan calon varietas yang ada sudah ada dua calon varietas yang dipasarkan ke masyarakat.
"Saat ini dua varietas yang sudah dipasarkan ke masyarakat telah diberi merek yakni Melati dan Sulthan," katanya.
Harga beras pun lebih tinggi, misalnya untuk daerah Jakarta beras merek Sulthan Rp 15.000 per kilogram dan beras Melati harganya Rp 12.000 ribu per kilogram.
Sementara harga beras di gudang lebih murah yakni beras merek Sulthan Rp 12.000 perkilogram dan beras merek Melati Rp 15.000 per kilogram.
Sumber : ANT
Published with Blogger-droid v1.7.4
0 komentar