Foto: Ilustrasi (Thinkstock) |
Pembawa gen atau carrier yang dimaksudkan adalah seseorang dengan thalassaemia minor. Disebut minor karena sel darah merah orang tersebut masih mampu memproduksi HB walaupun sedikit. Namun keadaan fisiknya tidak berbeda dengan orang sehat.
dr Tumpal Y Sihombing Sp.A dari RSUP Fatmawati mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah anak mengidap thalassaemia major ketika lahir. Meski begitu, ia menjelaskan bahwa kemungkinan anak dari pernikahan sesama pembawa gen mengidap thalassaemia major adalah 25 persen.
"Jika ayah dan ibu sama-sama carrier meski badannya sehat, kemungkinan anak thalassemia major sekitar 25%, anak sehat 25% dan anak sebagai carrier 50%," paparnya pada acara Seminar Awam Tindakan Pencegahan Thalassemia di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2014).
Untuk itu, dr Agus Kosasih SpPK dari RS Kanker Dharmais Jakarta mengatakan sebaiknya pasangan yang ingin menikah melakukan screening thalassaemia. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pernikahan sesama carrier yang mengakibatkan anak mengidap thalassaemia major.
"Bahkan sebaiknya ketika mulai pacaran sudah screening. Misalnya dari SMA gitu. Kalau misalnya sudah mau menikah, screening, lalu hasilnya dua-duanya carrier kan susah dipisahkannya," ujar dr Agus sambil tertawa.
Dikatakannya bahwa thalassaemia minor banyak terdapat di daerah Asia Barat dan Mediterania. Sehingga thalassaemia masuk ke Indonesia melalui perkawinan campur. Dikatakannya bahwa kebanyakan pengidap thalassaemia di Indoesia berasal dari keturunan Arab.
Dokter spesialis patologis klinis ini juga mengatakan bahwa para pembawa gen atau pengidap thalassaemia minor tidak perlu panik atau takut penyakitnya semakin parah. Karena thalassaemia minor tidak akan pernah bisa tiba-tiba berubah menjadi major yang harus selalu membutuhkan transfusi darah.
Dr. Agus juga menyarankan agar beberapa orang dengan kategori ini melakukan screening thalassaemia sesegera mungkin.
1. Individu dewasa pada usia subur atau mau menikah.
2. Individu dengan riwayat keluarga thalassaemia.
3. Anak dengan gejalan anemia, pertumbuhan kurang optimal, seing pucat, lemas dan kurang nafsu makan.
4. Kadar HB yang relatif rendah antara 10-12 g/dl.
(up/mer)|health.detik.com
0 komentar