Hepatitis B merupakan satu jenis infeksi yang paling banyak diderita manusia, menyerang hati dan disebabkab oleh Hepatitis B Virus (HBV). Virus ini dapat menyebabkan peradangan hati akut yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Penyebab hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat bisa juga menyebabkan hepatitis B. Banyaknya zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, bisa mengakibatkan kerusakan pada hati. Jika hati rusak, hati tak dapat lagi menetralkan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh.

Hepatitis cepat menyebar karena orang yang mengidap hepatitis B sering tidak menyadarinya, dan secara tidak sengaja menularkannya kepada orang lain yang kontak erat dengannya. Hepatitis B dapat ditularkan melalui darah atau produk darah, hubungan kelamin, penggunaan jarum suntik yang tercemar virus hepatitis B serta penularan dari ibu yang menderita hepatitis B kepada bayinya saat proses kelahiran.

Penyakit hepatitis ini lebih sering tidak bergejala. Tanda-tandanya pun juga tidak tampak nyata. Orang baru akan menyadari jika muncul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning, air seni berwarna seperti teh, dan bengkak pada perut kanan atas.

Sebelum terlambat, lakukan pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui apakah anda tertular hepatitis B atau tidak. Bila HBsAg anda negatif, lakukan pemeriksaan anti HBs untuk mengetahui apakah anda sudah memiliki kekebalan terhadap hepatitis B atau belum. Bila kadar anti HBs negatif atau <10 mlU/mL, lakukan vaksinasi hepatitis B. Bila kadar anti HBs 11 – 100 mlU/mL, lakukan vaksinasi hepatitis setelah 3 dan 6 bulan. Bila anti HBs > 101 mlU/mL, berarti anda telah memiliki kekebalan terhadap hepatitis B. Lakukan pemeriksaan anti HBs secara berkala sesuai anjuran.

Bagi anda yang sudah mengidap hepatitis B khususnya ibu hamil, pastikan untuk melindungi bayi anda dengan memberikan vaksinasi hepatitis B atau HBV Immunoglobulin (HBIG) segera setelah dilahirkan. Tindakan ini cukup efektif (90%) untuk mencegah penularan hepatitis B kepada bayi anda selama proses persalinan. Sedangkan bagi anda yang sudah terinfeksi virus hepatitis B, hindari mengkonsumsi obat sembarangan. Sampaikan kepada dokter anda bahwa anda menderita hepatitis B, sehingga dokter akan memberikan obat yang tidak membebani hati anda. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi produk suplemen makanan atau herbal (jamu-jamuan), karena reaksi produk tersebut pada tiap individu dapat berbeda-beda. Selalu konsuultasikan pada dokter anda sebelum anda mengkonsumsinya.

Penularan hepatitis B dapat dicegah. Antara lain dengan cara-cara berikut:

  1. Hepatitis B menular melalui darah atau produk darah. Bila ada bagian tubuh yang terluka, tutup luka dengan baik.
  2. Anda tidak perlu mendonorkan darah atau organ tubuh.
  3. Lakukan perlindungan dengan kondom bila pasangan anda belum mendapatkan imunisasi hepatitis B.
  4. Saat menstruasi, buanglah pembalut dengan mencucinya terlebih dahulu, jika perlu tuangilah dengan larutan antiseptic.
  5. Jangan menggunakan barang-barang pribadi seperti sikat gigi, pemotong kuku, anting-anting, peralatan cukur atau jarum bersama-sama, karena barang-barang tersebut potensial tercemar darah. Letakkan barang-barang tersebut secara terpisah. Untuk membersihkan barang-barang anda yang kemungkinan tercemar darah, gunakan cairan antiseptic.

Pastikan keluarga anda mendapatkan vaksinasi hepatitis B. Tindakan vaksinasi cukup efektif untuk mencegah infeksi hepatitis B.

0 komentar