Selama beberapa tahun terakhir online multiplayer sudah menjadi trend masa kini khususnya bagi yang berkecimpung di genre first-person shooter. Memang genre tersebutlah yang mempopulerkan fitur ini melalui Quake dan Counter Strike, dan kini diteruskan oleh franchise raksasa semacam Call of Duty dan Battlefield. Terima kasih kepada fitur online, beberapa CoD series berhasil mendulang sukses bahkan mendapatkan gelar sebagai game paling laku sepanjang tahun.

Melihat kesuksesan tersebut tentu saja membuat para developer genre lainnya ingin mengikutinya. Meskipun pada awalnya tidak sesukses game-game FPS, namun beberapa tahun terakhir ini genre action third-person shooter mulai mengikuti jejak trend tersebut. Mulai dari Gears of War sampai Uncharted serta Dead Space sampai Assassin’s Creed menempatkan online multiplayer sebagai fitur wajib dalam game mereka. Tidak hanya mereka, tetapi game olah raga semacam FIFA sudah mulai mengedepankan fitur ini.

Sebenarnya dengan berkembangnya dunia online melihat berbagai genre untuk masuk ke dalam dunia multiplayer merupakan sesuatu yang sudah dapat diprediksi. Namun di mata saya, fitur ini resmi menjadi populer setelah beberapa hari lalu BioWare mengumumkan bahwa Mass Effect 3 akan menyertakan online multiplayer. Mengapa? Karena saya selalu berfikiran bahwa seri action RPG ini tidak mungkin menyertakan fitur tersebut sampai Casey Hudson (executive producer) menjelaskan idenya yang brilian.

Galaxy at War in action
 Multiplayer Mass Effect 3 akan bertemakan Galaxy at War dimana kita bersama tiga teman lainnya akan bekerja sama dalam co-op mission untuk mengambil alih berbagai tempat. Briliannya, pengalaman multiplayer ini berpengaruh kepada single-player dimana kesuksesan kita dalam co-op ikut menentukan jalan cerita utama sebagai Commander Shepard. Semakin sukses di multiplayer maka semakin dekat juga kita menuju ‘the perfect ending’ dari seri Mass Effect.

Ini bagaikan sebuah terobosan baru dimana multiplayer ikut mempengaruhi alur cerita pada single player. Namun bukan itu yang menjadi topik utama, melainkan bagaimana tim BioWare mencari ide baru agar dapat menyuntikan fitur yang sedang populer ini ke dalam franchise yang fokus single player. Ini artinya bahwa: online multiplayer does matter!

Pintarnya, BioWare tidak menambahkan multiplayer yang berkesan memaksa. Meskipun hanya berupa co-op biasa tetapi fitur ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap permainan. Casey Hudson pun memastikan bahwa adanya multiplayer tidak akan memperkcil porsi campaign Mass Effect yang selama ini menjadi unggulan.

Melihat pergerakan ini sebenarnya cukup masuk akal. Kini telah terdaftar sebanyak 35 juta member Xbox Live, 77 juta member PlayStation Network dan tentunya sekian banyak pengguna PC di dunia. Melihat angka yang signifikan ini tidak salah apabila mulai banyak developer yang bergerak ke arah online multiplayer. Selain itu fitur ini juga akan memperpanjang umur sebuah game. Tidak lagi gamer bermain sendiri, kini mereka lebih banyak mengincar multiplayer daripada single player karena di sana mereka dapat bermain dengan gamer lainnya.


Oh yeah, it's that good!
Berbicara mengenai online multiplayer di Indonesia, artinya juga berbicara mengenai pembajakan videogame yang tetap marak. Apabila kini sudah banyak developer yang mengedepankan online multiplayer, bukankah sudah saatnya kita mengikuti trend tersebut dengan membeli game orisinal? Ingat bahwa meskipun game bajakan tetap bisa bermain online, namun segala risiko (banned, dll) ditanggung oleh pemain sendiri. Perlu diketahui juga bahwa memiliki Assassin’s Creed + Uncharted + Modern Warfare namun hanya dapat memainkan single player saja tidak sebanding dengan pengalaman bermain online multiplayer Gears of War.

Tidak percaya? Silakan mencobanya sendiri.




0 komentar