Ilustrasi laut (Thinkstockphoto) |
Selama dua bulan ke depan, bor raksasa di kapal akan mengukir bagian melingkar dari sedimen semakin lebih dalam sampai melewati sekitar 1,3 mil (2 km) dari air dan bagian silinder panjang utama dari sedimen 1,4 kilometer (2,2 km) di bawah dasar laut. 30 peneliti di kapal akan menghabiskan 12 jam sehari, 7 hari seminggu menganalisis sedimen, fosil dan kimia inti yang mereka bawa.
Sepanjang busur, lempeng Pasifik mensubduksi bawah Lempeng Laut Filipina dan ke dalam mantel Bumi dengan proses yang sama dengan salah satu yang membentuk Palung Mariana, tempat terdalam di Bumi. Pelumeran disebabkan oleh subduksi yang telah menciptakan rantai gunung berapi bawah laut di atas kehancuran lempeng itu, kata Busby.
Proses pembentukan benua ini dimulai sekitar 52 juta tahun lalu. Seiring waktu, semakin banyak kerak terbentuk di tepi benua yang berkembang, kata Gill. "Benua ini tumbuh seperti bawang, lebih besar dan muda tiap kali mengupas bagian luar dari daratannya."
Tim berharap sedimen inti akan membantu gambaran sangat rinci dari sekitar 40 juta tahun sejarah pembentukan benua. Secara khusus, mereka berharap proses ini akan membantu memahami mengapa rangkaian lain dari gunung berapi terbentuk tegak lurus dengan busur. Satu teori adalah bahwa subduksi taji " jari panas" atau arus beruntun melalui mantel, mengarahkan batuan mantel panas mengalir menuju lempeng dan membentuk rangkaian gunung berapi tegak lurus.
(Christantiowati. Sumber: Live Science)|nationalgeographic.co.id
0 komentar