Iman kepada Allah adalah meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwab Allah SWT itu Esa. Maksudnya satu atau tunggal sifat-sifatNya tidak ada yang menyekutukanNya. Juga Esa zatNya, tiada sekutu bagiNya. Dia Tuhan yang hidup dengan kehidupan yang terdahulu dan zatNya berdiri sendiri tanpa ruh.

Allah adalah Tuhan yang mengetahui dengan pengetahuan yang qadim yang berdiri sendiri dengan zatNya, meliputi segala perkara yang wajib, jaiz dan mustahil adanya. Allah bersifat Maha Kuasa dengan kekuasaan yang qadim dan berdiri dengan zatNya tanpa usaha dan perantara. Berkuasa yang tak kunjung lemah, berkuasa meliputi hubungan segala perkara yang mungkin wujudnya lagi menghendaki dengan kehendak yang terdahulu dan yang berdiri sendiri tetap pada zatNya.

Allah Tuhan Yang Maha Mendengar, mendengar segala macam perkara yang didengar dengan pendengaran yang qadimyang tetap dengan zatNya. Maha Melihat, yaitu melihat segala perkara yang terlihat dikala wujudnya perkara yang dilihat itu dengan penglihatan yang qadim yang tetap dengan zatNya. Allah juga Maha Beerbicara dengan pembicaraan yang qadim lagi kekal yang berdiri sendiri dengan zatNya. Pembicaraan Allah tanpa huruf dan tanpa suara. Jadi ucapan Allah tidak didahului sifat tidak ada dan tidak kedatangan sifat tidak ada. Pembicaraan Allah itu ada yang berhubungan dengan perkara yang wajib wujudnya, sebagaimana firmanNya :

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku". (Sura At-Thaha:14).

"Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan: Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga". (Surat Al Maidah:73).

Allah Maha Pencipta, maksudnya menciptakan berbagai macam mahluk dengan kekuasaanNya. Dia yang menentukan apa saja yang ditentukan dengan kehendakNya, Allah Pemberi Rizki, artinya yang menciptakan dan terus menerus memberikan rizki kepada seluruh mahlukNya.

Syaikh Al Barawi berkata: "Tidak boleh membahas zat Allah dan sifat-sifatNya. Karena meninggalkan pendapat itu sudah berpendapat. Membicarakan zat Allah Ta,ala menyebabkan syirik. Segala yang tergores di hati anda berupa sifat-sifat yang baru adalah pasti bukan Allah dan juga bukan sifatNya.

Barang siapa meninggalkan empat kalimat maka sempurnalah imannya, yaitu: Dimana, bagaimana, kapan dan berapa?. Jika ada orang yang bertanya pada anda: "Dimana Allah?". Maka jawabnya: "Allah tidak bertempat dan tidak dilalui oleh masa". Jika anda ditanya: "Bagaimana sifat Allah?" . Maka jawabnya: " Tidak ada sesuatu yang menyamaiNya". Jika anda ditanya: "Kapan adanya Allah?". Maka jawabnya: "Pertama tanpa permulaan dan terakhir tanpa penghabisan". Dan jika anda ditanya: "Berapakah Allah?". Maka jawablah: "Satu tidak dari sedikit, Dialah Allah Maha Esa".




Published with Blogger-droid v1.7.4

0 komentar