rudal Iran (Press TV) |
Teheran, - Gerakan Hamas menganggap Israel telah gagal dalam perang di Gaza yang sempat berlangsung 8 hari belum lama ini. Kini rezim Israel akan berpikir dua kali sebelum melancarkan serangan terhadap Iran.
"Yahudi akan berpikir dua kali sebelum menyerang Iran," cetus pejabat senior Hamas, Mahmoud al-Zahar seperti dilansir media Press TV, Senin (26/11/2012).
Iran telah membuat banyak kemajuan dalam teknologi rudal selama beberapa tahun terakhir. Komandan Divisi Udara Korps Garda Revolusioner Iran, Brigjen Amir Ali Hajizadeh mengatakan, Iran memiliki rudal-rudal canggih termasuk Sejjil dan Shahab, yang mampu mencapai target dalam jarak 2 ribu kilometer.
Rezim Israel telah berulang kali melontarkan ancaman serangan atas fasilitas nuklir Iran. Israel juga Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya mencurigai Iran diam-diam berupaya mengembangkan senjata atom lewat program nuklirnya.
Hal tersebut dibantah keras pemerintah Iran. Ditegaskan Iran, program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi bagi kepentingan sipil.
Menanggapi retorika perang Israel, Menteri Pertahanan Iran Brigjen Ahmad Vahidi mengatakan pada Oktober lalu, persenjataan rudal balistik Iran cukup mampu untuk menangkal setiap serangan Israel. Bahkan dicetuskannya, Israel tak akan punya peluang untuk selamat jika negara Yahudi itu menyerang Iran.
Sebelumnya, seorang anggota senior parlemen Iran mencetuskan, berkurangnya durasi serangan Israel terhadap para pejuang Palestina menandai awal kejatuhan rezim Zionis. Seperti diketahui, sejak 14 November lalu Israel terus melancarkan serangan udara dan laut ke Jalur Gaza. Serangan selama 8 hari itu menewaskan sedikitnya 160 warga Palestina dan melukai lebih dari 1.000 orang lainnya.
Menurut Kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi, Israel telah kalah dalam melawan para pejuang Palestina. Dikatakannya, kekalahan rezim Israel dalam perang selama 8 hari di Gaza tersebut merupakan kekalahan keempat bagi Israel dalam menghadapi para pejuang Palestina.
"Rezim Zionis perebut dikalahkan Hizbullah pertama kali pada tahun 2000 saat pembebasan tanah-tanah yang diduduki di Libanon selatan. Kedua kalinya, Israel dikalahkan dalam perang 33 hari dengan Hizbullah (tahun 2006), dan yang ketiga dalam perang 22 hari di Gaza (tahun 2008)," cetus Boroujerd.
Menurut anggota parlemen Iran itu, kemenangan gerakan Hamas dalam perang dengan rezim Israel merupakan kemenangan semua gerakan perlawanan di dunia muslim.
(ita/nrl)
0 komentar