Wanita Hamil |
Sebuah analisis dari espresso yang disajikan di 20 kedai kopi di Inggris, ditemukan variasi besar dalam jumlah kafein yang dikandungnya. Bahkan, bisa sampai enam kali lipat jumlah normal secangkir kopi.
Penelitian sebelumnya menyarankan, wanita hamil tak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein perhari. Kekhawatiran tentang cacat lahir, persalinan prematur, dan keguguran yang menjadi alasannya. Hal ini biasanya setara dengan empat cangkir kopi, yang masing-masing mengandung 50mg kafein.
Selain di Starbucks, kafe-kafe umumnya malah menyediakan kopi dengan kadar kafein lebih. "Bahkan ada yang mencapai 300 mg," tulis jurnal makanan The Royal Society of Chemistry yang mempublikasi penelitian itu.
Peneliti dari Universitas Glasgow membeli satu shot espresso dari 20 kedai kopi di kota dan diukur kandungan kafein mereka. Untuk akurasinya, mereka memesan beberapa kali dan mengukurnya. Tapi, tak mengubah persentase angka kandungan kafeinnya.
DAlan Crozier, peneliti senior di sekolah kedokteran Glasgow University mengatakan kafein, yang melintasi plasenta ke bayi yang belum lahir, biasanya memakan waktu lima jam untuk memecah dalam tubuh hingga setengah tingkat sebelumnya.
"Tetapi proses dapat memakan waktu hingga 30 jam dalam kelompok tertentu, termasuk anak-anak, penderita penyakit hati, dan wanita hamil," katanya.
Hati bayi yang belum lahir akan berjuang untuk memecah kafein, dengan potensi konsekuensi jangka panjang. Bahkan pil KB dapat menghambat pengolahan kafein.
"Pada tingkat rendah, seorang wanita hamil dengan aman bisa minum empat cangkir per hari tanpa secara signifikan melebihi asupan yang disarankan," katanya. Namun jika mengonsumsi kopi espresso, maka akan melebihi ambang batas yang dianjurkan.
Sebuah studi tentang kopi lain seperti latte dan cappuccino juga sama, katanya, karena mereka sering dibuat dari basis espresso bahkan lebih kuat.
Ia juga menyatakan, jenis kopi, proses pemanggangan, dan teknik kopi, membuat semua dapat mempengaruhi kandungan kafein. Ia menyarankan Badan Standar Makanan Inggris untuk lebih memperketat dan memantau konten kafein.
SOURCE:REPUBLIKA.CO.ID
0 komentar